@book{PengobatanTuberkulosisdalamMasaPandemi, author = {Masrizal Masrizal and Shinta Octa Lyana}, editor = {Muhammad Alfarezi}, title = {Pengobatan Tuberkulosis dalam Masa Pandemi}, publisher = {Eureka Media Aksara}, day = {20}, month = {9}, year = {2022}, abstract = {Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO (World Health Organization). Sejak saat itu seluruh dunia difokuskan dalam mengatasi penyebaran virus ini. Sehingga banyak aspek kehidupan yang harus beradaptasi. Seperti aspek ekonomi, pendidikan, sosial, dan tentunya kesehatan. Dalam respon penanganan Covid-19 pemerintah menetapkan pembatasan akses untuk mengatasi potensi meluasnya pandemi yang terjadi, seperti diadakannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Meskipun seluruh pelayanan dikerahkan dalam penanggulangan Covid-19, pelayanan untuk penyakit lainnya terutama tuberkulosis harus tetap berjalan. Sebagai bentuk tindak lanjut, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan protokol mengenai tatalaksana layanan penderita tuberkulosis selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan survei yang dilaksanakan terhadap masyarakat dan institusi pelayanan kesehatan mengenai implementasi protokol pelayanan tuberkulosis, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti sebanyak 78,9% wasor (wakil supervisor) tuberkulosis kab/kota tidak memiliki stok masker yang cukup, sejumlah 34,4% dan 47,2% wasor tuberkulosis kab/kota tidak memiliki stok OAT SO dan RO yang cukup, dan hanya 40.8% wasor tuberkulosis kab/kota yang memiliki rencana cadangan kebutuhan logistik pada masa pandemi.}, isbn = {978-623-487-176-0}, }