Diakronik adalah cara berpikir secara kronologis atau urutan peristiwa yang terjadi dari berbagai catatan tentang suatu kejadian. Sebagaimana Politik Islam sebagai suatu disiplin Ilmu Pengetahuan, dengan demikian buku ini akan mengulik kedudukan Politik Islam dalam disiplin ilmu pengetahuan khususnya tinjauan secara epistemology, ontology dan aksiologi. (Islamic Politic Science) merupakan cabang ilmu politik yang khusus mempelajari sistem politik dalam konteks kehidupan umat Islam. Pentingnya Ilmu Politik Islam dapat dijelaskan dari beberapa perspektif ilmiah, termasuk aspek keagamaan, sosial, politik, dan historis politik dalam islam, landasan teologi dalam dan keagamaan, integrasi agama dan politik,serta pemahaman terhadap sistem politik islam.
Harapan penulis, semoga buku ini dapat memberikan konstibusi yang signifikan khususnya bagi para akademisi, mahasiswa politik islam dan menjadi salah satu wacana baru dalam menghadapi persoalan politik kontemporer dengan pendekatan politik islam. Sehingga kita memahami dua fragmentasi secara definisi operasional yang harus terjawabkan yakni Apakah, “Islam politik atau politik islam”? ketika kita berbicara mengenai Islam Politik bermakna maka politik menjadi sifat bagi Islam, dengan demikian politik menjadi kepentingan utama sedangkan Islam digunakan sebagai sarana sebagai mewujudkan tujuan dalam politik. Politik Islam: Islam sebagai sifat dan parameter bagi aktivitas politik yang memiliki makna tidak dapat diabaikan kata-kata dalam bahasa politik Islam karena kata-kata tersebut membawa konotasi yang terkait dengan nilai-nilai Islam. Bahasa politik Islam memiliki dua peran, yaitu menginterpretasikan nilai-nilai Islam dan mengarahkan tujuan sosial Islam. Kemudian lebih lanjut lagi dalam sejarah politik islam. Secara esensial perkembangan politik islam di dunia Timur khususnya dunia Islam sangat di pengaruhi oleh ilmu pengetahuan lainnya seperti Sejarah peradaban Islam,Teologi, Fiqh dan Tasawuf, Telaah ilmiah berkelanjutan untuk memahami politik islam sebagai suatu disiplin ilmu sendiri diperlukan suatu kajian secara komprehensif, secara lugas dan sistematis sebagaimana ilmu pengetahuan itu diakui baik secara metodologi ilmiah, paradigma bahkan sebagai pendekatan kekinian, urgensi dan signifikansinya.
Telaah historis factual diperlukan dalam mencari benang merah antara sejarah peradaban islam dengan ilmu politik islam sebagai suatu disiplin ilmu sendiri sebagaimana periode sejarah Islam yang telah berjalan selama lima belas abad dapat dibagi menjadi tiga periode: periode klasik (hingga tahun 1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang). Perkembangan pemikiran politik Islam dapat dipahami dengan memperhatikan perbedaan dan ciri khas pada masing-masing periode tersebut.