Perdebatan antara agama dan filsafat sepertinya selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan dikaji. Seperti dua sisi mata koin, agama dan filsafat memiliki pijakan yang berbeda dan bersebrangan. Agama berpijak pada keyakinan, sedangkan filsafat berpijak pada pertanyaan. Filsafat kerap kali dianggap bersebrangan dengan agama karena pertanyaan yang muncul ketika berfilsafat hadir dari keraguan, meski keduanya berfungsi sama yakni pencari kebenaran. Kecurigaan dan penentangan kaum agamis dengan ilmu filsafat memang tidak bisa dikatakan tak berdasar sama sekali karena tak sedikit tokoh muslim yang justru meragukan dan menyerang ajaran Islam setelah menyelami ilmu filsafat. Salah satu yang mereka ragukan adalah konsep kenabian, menurut mereka konsep tersebut bertentangan dengan akal sehat. Karena bagi mereka, semua itu mampu dicapai oleh akal sehat. Namun, tak semua tokoh muslim memiliki sentimen negative kepada filsafat. Al-Kindi dan Ibnu Rusyd adalah dua diantara tokoh-tokoh muslim yang berusaha mencari jalan antara agama dan filsafat. Al-Kindi merupakan tokoh muslim pertama yang menerjemahkan buku filsafat Yunani menjadi sebuah kitab berjudul Filsafat Pertama (al-Falsafah al-Ula) yang berisikan objek kajian serta kedudukan filsafat. Sayangnya, karena saat itu kaum fuqaha masih sangat dominan, suara Al-Kindi kurang bergema. Setelah Al-Kindi banyak tokoh-tokoh muslim yang juga mulai mengkaji dan mempelajari filsafat. Namun, kajian tersebut mengalami kemunduran karena serangan Al-Ghazali dalam kitabnya Tahafut Al-Falsafah yang memberikan nada negative terhadap kajian filsafat islam yang ada sebelumnya. Lalu muncullah Ibnu Rusyd yang berusaha memberikan penjelasan atas serangan Al-Ghazali lewat tulisannya yang berjudul Tahafut alTahafut. Menengok besarnya upaya Al-Kindi dan Ibnu Rusyd dalam memberikan jembatan antara agama dan filsafat peneliti tertarik untuk melakukan kajian dan penelitian terkait pemikiran keduanya. Kajian ini diharapkan dapat membantu pemahaman konsep filsafat dan agama berdasarkan pandangan para tokoh muslim.