Kinerja bisnis menginterpretasikan hubungan kuat antara kegiatan usaha dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan kemampuan berkontribusi terhadap perekonomian. Dalam membangun usaha bisnis pelaku UMKM harus memiliki kemampuan dan keyakinan diri untuk mengembangkan menjadi lebih maju. Pelaku UMKM dengan entrepreneurial self efficacy (ESE) yang tinggi dapat meningkatkan keterampilannya dalam pengembangan produk, menghadapi masalah dengan memikirkan solusi terbaik, dan fokus pada tujuan. Keberhasilan atau kegagalan UMKM bergantung pada kelangsungan keuangan mereka. Money attitude berkaitan dengan pemahaman sikap orang terhadap uang karena menentukan perilaku uang individu. Penerapan sikap terhadap uang yang sering salah dan kurangnya manajemen pengetahuan pengelola UMKM dapat menyebabkan turunnya kinerja keuangan UMKM.
Buku ini tidak hanya menjelaskan kinerja bisnis UMKM saja tetapi juga membahas mengenai bagaimana bentuk dukungan yang diberikan lembagan pemerintah terhadap UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kinerja bisnisnya. Sudah selayaknya jika negara menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk kelangsungan hidup sektor bisnisnya, dikarenakan UMKM telah terbukti menopang perekonomian negara di saat krisis ekonomi. UMKM merupakan industri yang tangguh di masa pandemi dan juga muncul sebagai sumber kekuatan ekonomi baru bagi negara. Era digital dan kondisi pandemi mendorong pelaku bisnis beradaptasi mengikuti perubahan untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Teknologi digital kini membuka peluang bagi UMKM untuk naik kelas meningkatkan kinerja dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Buku ini cocok dijadikan buku rujukan dan referensi kalangan intelektual di lingkungan perguruan tinggi, praktisi yang berkecimpung sebagai pelaku UMKM serta masyarakat umum yang ingin menambah pengetahuan dan wawasan tentang kinerja bisnis UMKM di Era Digital. Buku ini hadir memberi gambaran bagi pembaca tentang bagaimana kinerja pelaku UMKM dan peran wanita dalam kewirausahaan ditinjau dari perspektif entrepreneurial self efficacy, attitude of money, dukungan lembaga dan financial technology.