Buah jeruk adalah salah satu tanaman hortikultura utama yang ditanam di seluruh dunia, dan merupakan komoditas hortikultura yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Buah jeruk mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan yang tinggi, seperti vitamin C, asam hidroksisinamat, dan flavonoid yang bermanfaat terhadap kesehatan.

Teknologi pascapanen mencakup sejumlah teknik, proses, dan perawatan yang berkaitan dengan penanganan, pemrosesan, penyimpanan, dan pengangkutan dari buah, yang bertujuan untuk kebutuhan pasar, memperpanjang umur komersial dan mengurangi kerugian selama seluruh rantai, dari panen ke meja konsumen. Tujuan umum ini dikembangkan secara berbeda di berbagai negara penghasil jeruk, sesuai dengan kebutuhan, tujuan pasar, dan persyaratan lainnya.

Penanganan pascapanen buah jeruk saat ini ditandai dengan penerapan teknologi baru untuk mengoptimalkan perawatan, menindaklanjuti kejadian penyakit jamur, serta mengontrol kualitas. Selain itu, juga untuk mengembangkan teknik pra-pendinginan yang mutakhir, penggunaan film plastik inovatif untuk menahan kehilangan air selama penyimpanan dalam lemari es, dan pengemasan yang inovatif. Teknik ramah lingkungan yang tidak meninggalkan residu pada produk tentunya akan lebih disukai pada fase pencucian. Teknik biokontrol baru akan dapat mengawetkan buah jeruk di lapangan atau selama penanganan, pengiriman atau penyimpanan.

Pengembangan pendekatan gabungan, seperti multi-sensor, analisis teknologi pencitraan, dan alat Internet of Things (IoT) , untuk memantau penanda kualitas secara real time serta untuk meningkatkan daya saing seluruh rantai pasokan buah jeruk.