Peran managemen kurikulum atau yang disebut denga tim pengembang kurikulum adalah mensinergikan program satuan pendidikan penggerak jenjang pendidikan SMP dikabupaten Sukabumi dengan pedoman teknis yang telah diatur dalam platform merdeka belajar. Tim pengembang kurikulum mengacu pada template kurikulum merdeka belajar yang disediakan oleh dinas pendidikan setempat. Kesesuaian tersebut ditunjukkan dengan beberapa aspek diantaranya pembagian mata pelajaran sesuai dengan fase dan orientasi capaian pembelajaran pada kompetensi literasi dan numerasi peserta didik. Namun, dalam praktiknya, banyak guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran yang mengacu pada implementasi kurikulum merdeka misalnya dominasi guru dalam pembelajaran masih terlihat dan pembelajaran yang dilakukan belum menunjukkan student center secara optimal. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman guru dalam implementasi tersebut. Upaya yang dilakukan tim pengembang kurikulum adalah mengikutsertakan guru dalam diklat penguatan kurikulum merdeka secara berkala. Di tingkat satuan pendidikan dengan status sebagai sekolah penggerak disukabumi ditemukan guru-guru yang kesulitan dalam mengaplikasikan model pembelajaran projek based learning, masih kurangnya sarana penunjang belajar siswa, dan pemahaman guru dalam mengelola kelas sesuai dengan kurikulum merdeka menjadi hambatan dari pencapaian profesionalisme guru dalam implementasi tersebut. maka dari itu disarankan kepada kepala sekolah, pengawas sekolah dan dinas pendidikan terkait untuk melakukan learning and growth dalam upaya meningkatkan kompetensi professional guru dalam implementasi kurikulum merdeka serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan kompetensi guru tersebut.