Pembangunan sektor pertanian dianggap berhasil apabila dapat memberikan multiplier efek pendapatan bagi petani dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Pembangunan pertanian mempunyai dimensi yang cukup luas, mulai dari on farm sampai dengan off farmya. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan pertanian yang dilakukan di Indonesia haruslah pembangunan pertanian yang mempunyai pendekatan holistic. Oleh karena itu pembangunan pertanian di Indonesia harus mempunyai kaidah empiris dan akademik yang kuat. Namun demikian pembangunan pertanian di Indonesia menghadapi permasalahan yang sangat kompleks baik dari hulu sampai hilir. Salah satu permasalahan yang sangat penting bagi petani adalah lemahnya peran kelembagaan ekonomi petani yang belum optimal. Buku ini menjelaskan konstruksi pentingnya peran kelembagaan ekonomi petani dalam perannya untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan petani dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB). Dalam buku ini mengungkapkan fakta bahwa kelembagaan petani mempunyai peran yang sangat besar untuk melindungi kepentingan petani, pemberdayaan petani dan pemasaran produk yang dihasilkan petani. Kelembagaan ekonomi petani bisa menjadi triger untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.