Saat menginjak kelas 7 dan umurku 12 tahun aku mengalami pusing yang sangat dasyat selama 1 tahun penuh lamanya. Dan itu membuatku sangat terganggu apalagi komunikasi dan penangkapan pada pembelajaran pun terganggu karena aku bingung pada diriku sendiri kenapa aku bisa pusing terus menerus. Sampai- sampai pada saat itu aku jarang berbicara dan hanya diam.Terkadang di kamar aku selalu menangis karena menahan rasa yang begitu hebat sampai aku tidak sadar membenturkan kepalaku sendiri ke dinding. Seketika kedua orang tuaku merasa panik dengan sikap anaknya dan membawaku ke rumah sakit untuk melakukan ronsen ,terapi,cek mata dan lainnya. Namun rencana yang sudah di buat oleh kedua orang tuaku pada tanggal yang sudah di tentukan gagal dikarenakan mata batinku yang terbuka. Sebelum terbukanya mata batinku aku bertemu dengan kakek-kakek bercaping di dapur, kakek tersebut seperti pada zaman dahulu yang mau pergi ke sawah,kakek itu tersenyum, seketika bulu kuduk naik entah mengapa dan aku membalikan badanku sebentar ternyata kakek itu sudah lenyap. Aku pun lari kekamar dengan terbirit-birit lalu menutup pintu kamarku dan menguncinya, aku diam sambil memikirkan apa yang terjadi barusan, tetapi aku masih merasa heran dengan kehadiran sosok kakek. Aku berusaha menutupi ketakutanku di depan orang tuaku, karena aku takut kedua orang tuaku tidak percaya kepadaku apa yang barusan aku alami. Sejak saat itu mata batinku baru terbuka kalau aku bisa melihat sesuatu di luar orang-orang normal.