Permasalahan pada rantai pasok yang selalu menjadi momok pada seluruh pelaku rantai pasok yaitu persediaan. Penentuan nilai optimal persediaan pada setiap rantai menjadi kajian tiada henti. Permasalahan persediaan ini berpotensi mengakibatkan fenomena bullwhip effect sepanjang rantai pasok. Bullwhip effect adalah fenomena di mana fluktuasi kecil dalam permintaan pelanggan dapat mengakibatkan fluktuasi yang jauh lebih besar dalam permintaan dari hulu rantai pasokan. Penyebab bullwhip effect adalah keterlambatan informasi dan ketidakurantan informasi, tenggat waktu pemenuhan pemesanan, fluktuasi harga, order batching, dan supply shortages. Efek bullwhip ini bisa sangat merugikan bagi perusahaan, mengakibatkan biaya persediaan yang tinggi, kesulitan dalam merespons permintaan pelanggan secara efisien, dan penurunan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, manajemen rantai pasokan berusaha untuk mengidentifikasi dan mengurangi efek bullwhip ini dengan menggunakan strategi seperti penggunaan teknologi informasi dan juga merancang mekanisme information sharing untuk memperbaiki visibilitas dan koordinasi dalam rantai pasokan, dan penggunaan teknik manajemen persediaan yang sesuai.