Seperti senja yang selalu redup menghadirkan cahaya romantisnya, dirinya tak bosan menyampaikan cintanya. Tak peduli seberapa siang paham tentang betapa berarti kehadirannya, sampai-sampai membiarkannya tenggelam di ujung penantiannya. Pun tak pernah peduli dengan bagaimana malam menyikapinya, sampai-sampai membiarkan cahaya jingganya terselimuti oleh malam yang dikenal karena gelapnya.
Novel “Senja” adalah rentetan cerita yang mengisahkan ketulusan cinta, dikemas dengan banyak makna. Tulus yang tak pernah mengharapkan balas. Tak peduli tentang seperti apa belas kasih, imbal balik, dan kata cinta dari pribadi yang dicintainya.
Penolakan, pengabaian, bahkan ditinggalkan pernah ia rasakan. Tuluslah yang membuatnya bertahan. Cara ia menyikapi penolakan, menerima pengabaikan, dan menanti kepulangan selepas ditinggalkan lah yang kini kami lukiskan sebagai bahan belajar. Karena ternyata saat tulus menjadi pembiasaan, cinta itu datang dengan segenap kisah menakjubkan.