Pestisida dan pupuk kimia merupakan bahan yang sering digunakan dalam bidang pertanian. Pestisida dan pupuk kimia menjadi kebutuhan pokok para petani, akan tetapi harganya semakin mahal. Selain itu, pestisida dan pupuk kimia memiliki beberapa dampak negatif, misal mudah keracunan, iritasi kulit, asma, gangguan pernapasan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru dengan bahan baku yang mudah dijangkau seperti buah maja yang hanya dijadikan sebagai tanaman pagar. Bahkan sebagian masyarakat membuang buah maja ke sungai dan biasanya dibiarkan tergeletak begitu saja, sehingga dapat menyebabkan pencemaran air sungai. Padahal buah maja dapat dijadikan sebagai pestisida nabati dan pupuk organik ramah lingkungan.
Pemanfaatan buah maja menjadi poduk bahan pengendali alami dan pupuk organik menjadi solusi pestisida dan pupuk pendamping. Pembuatan pestisida nabati dan pupuk organik ini dikombinasikan pula dengan air kelapa, air leri dan umbi gadung. Bahan-bahan alam itu mudah didapatkan khusus di sekitar rumah tempat tinggal atau masih melimpah di pedesaan.
Oleh karena itu, dengan memanfaatkan buah maja menjadi bahan pengendali alami dan pupuk organik ramah lingkungan dan dapat menjadi produk unggulan desa sekaligus mendukung SDGs desa sehat dan sejahtera.