Neonatal Brachial Plexus Palsy (NBPP) adalah cedera pada saraf perifer, baik total atau parsial yang dapat mempengaruhi akar serviks dan toraks (C5-T1). Cedera Brachial Plexus bisanya muncul apabila terjadi peregangan berlebihan atau pecahnya selaput myelin atau serat saraf batang atau avulsi pada akar saraf C5-T1. Insiden Brachial Plexus Palsy dilaporkan berkisar antara 0,42 hingga 5,1 per 1000 kelahiran hidup. Cedera biasanya mengenai satu sisi bahu bayi, dan faktor risiko yang dapat menyebabkan bayi mengalami Brachial Plexus Palsy meliputi makrosomia, distosia bahu, persalinan yang sulit, posisi sungsang, multiparitas, dan persalinan dengan bantuan seperti vakum dan forsep.
Neonatal brachial plexus palsy sering menyebabkan anak mengalami disfungsi ekstremitas atas pada sisi yang terkena, yang terkait dengan fungsi motorik dan sensori lengan anak dan hilangnya rentang gerak aktif dan pasif, defisit sensori dan kekuatan otot, retraksi, kontraktur otot, dan/atau deformitas serta defisit fungsional.
Tidak ada orang tua yang menginginkan buah hatinya lahir dengan cedera yang mengakibatkan tidak berdayanya si buah hati di kemudian hari. Ketidakmampuan buah hati melakukan tugas perkembangan selayaknya anak yang sebaya dengannya, pasti menyisakan duka di hati orang tua. Itulah salah satu alasan mengapa buku ini kami terbitkan, agar kita bisa menjawab tantangan dalam menghadapi bayi yang lahir dengan brachial plexus palsy. Termasuk bagaimana mencegah dan melakukan terapi mandiri di rumah.
Akhirnya penulis berharap, buku ini dapat bermanfaat sebagai sumber referensi tambahan bagi akademisi, siswa-mahasiswa kesehatan, praktisi-klinisi, juga bagi orang tua yang membutuhkan informasi berharga khususnya tentang cedera pleksus brakialis pada bayi baru lahir.