Pendapatan negara Indonesia sumber utamanya adalah pajak yang dipungut pemerintah. Bertolak belakang akan kepentingan negara, perusahaan merasa kewajiban pajak hanyalah sebuah beban perusahaan. Sehingga dilakukanlah pemanfaatan celah-celah pada ketentuan perpajakan karena perusahaan ingin memaksimalkan laba melalui skema penghindaran pajak (tax avoidance). Secara gagasan besar, buku ini merupakan susunan dari faktor – faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak beserta situasi eksternal yang terjadi. Sehingga menciptakan peluang Wajib pajak melakukan penghindaran pajak. Mencakup lima bab yang isinya diklasifikasikan sebagai berikut:
Pada bab I buku ini memaparkan bahwa dalam ranah perpajakan internasional memiliki macam skema penghindaran pajak yang perusahaan Multinasional umum lakukan yakni transfer pricing dan Thin capitalization. Masih banyak orang yang salah memahami penghindaran pajak yang kemudian diartikan sama dengan penggelapan pajak dan perencanaan pajak (tax planning). Buku ini mencoba untuk memberikan pemahaman akan perbedaan ketiga konsep tersebut. Selain itu terdapat perbedaan pandangan di setiap negara akan sikap yang dilakukan atas perbuatan penghindaran pajak yang terjadi.
Bab II pada buku ini makna menjelaskan salah satu faktor penghindaran pajak yakni transfer pricing. Sebab penulis rasa perkembangan praktek transfer pricing terus terjadi seiring dengan bertumbuh pesatnya perusahaan multinasional. Oleh sebab itu, kemudian diterapkannya Arm’s Length Principle untuk memastikan transaksi yang dilaksanakan antar perusahaan yang memiliki hubungan istimewa. Selanjutnya ada bab III yang menjelaskan bahwa di saat perusahaan mengalami situasi keuangan yang disebut thin capitalization, kemudian dimanfaatkan untuk melakukan penghindaran pajak. Hal ini membuat negara harus memiliki pengaturan penanganan terkait thin capitalization serta yang diturunkan ke dalam perlakuan perpajakannya.
Seluruh skema penghindaran pajak dilakukan dalam pajak internasional oleh perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional ini muncul karena ada perubahan lingkungan bisnis secara global yang mendorong perusahaan untuk ekspansi bisnis di negara lain. Hal ini akan dijelaskan secara dalam pada bab IV.
Sebagai bab terakhir, buku ini menjelaskan terkait situasi yang terjadi selama adanya pandemi COVID-19 sejak tahun 2020. Situasi tersebut membuat pemerintah mengupayakan berbagai hal salah satunya peningkatan ekonomi untuk minimalisir krisis yang terjadi. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diberikan program insentif pajak untuk para pengusaha. Namun fasilitas tersebut juga digunakan perusahaan untuk melakukan tax avoidance.
Sehingga penulis menyatakan bahwa mencakup buku ini hampir seluruh pembahasan seputar penghindaran pajak dalam ranah pajak internasional. Sehingga diharapkan, bisa secara umum menjadi pegangan, bagi para mahasiswa perpajakan maupun kalangan akademisi lainnya.