Faktor-faktor yang melatarbelakangi tradisi Duan dan Lolat tetap dipertahankan oleh masyarakat Kepulauan Tanimbar antara lain: (1) Keyakinan atau Kepercayaan, di mana pengabaian terhadap pelaksanaan tradisi Duan dan Lolat memberikan dampak negatif terhadap masyarakat. Tradisi Duan dan Lolat menjadi sumber penyelesaian masalah tidak hanya pada adat perkawinan tetapi juga seluruh aspek kehidupan budaya. Sehingga Keyakinan dalam tradisi Duan dan Lolat merupakan bagian dari wujud gagasan dan pikiran manusia menyangkut keyakinan dan konsepsi nilai religious (2) Faktor turun temurun, dimana tradisi Duan dan Lolat merupakan tradisi warisan yang tetap dipelihara hingga saat ini, (3) Melestarikan budaya warisan dari nenek moyang, dimana tradisi Duan dan Lolat dalam masyarakat Tanimbar, telah lama terpelihara sebagai sebuah nilai kekerabatan dan nilai kebudayaan. (4) Menjaga persatuan masyarakat dan (5) Psikologis. Ketiadaan tradisi Duan dan Lolat dalam kehidupan budaya, akan membawa dampak yang tidak baik terhadap setiap individu atau kelompok dalam masyarakat. Sehingga secara konseptual dapat dikatakan bahwa tradisi Duan dan Lolat merupakan bagian dari kebudayaan lokal yang memegang peranan penting dalam proses seluruh kehidupan masyarakat.
Tradisi Duan dan Lolat adalah bagian dari budaya lokal yang terdiri dari sebuah sistem pengetahuan, nilai, dan simbol yang tersusun secara sistematis dalam masyarakat Tanimbar sebagai warisan budaya. Tradisi ini juga memiliki pola keteraturan dalam proses pelaksanaan, salah satunya adalah pihak Lolat akan melaksanakan semua kewajiban yang dibebankan kepada mereka dari pihak Duan. Kebudayaan yang melibatkan Duan dan Lolat dalam masyarakat Tanimbar, merujuk pada teori struktural fungsional dan etnografi holistik.