Tulisan ini bercerita mengenai dampak penerapan kebijakan pemerintah Jepang mengenai legalitas aborsi di masa lalu (periode ekonomi meningkat pada tahun 1948-1990) dan di masa kini (periode ekonomi stagnan pada tahun 1990-2010) baik yang positif maupun negatif. Kebijakan pemerintah untuk memberlakukan hukum legalitas aborsi yaitu UUPE tahun 1948 ini pada tahun-tahun awal diberlakukannya dianggap berhasil memberi dampak positif terhadap perubahan kondisi demografi Jepang yaitu kestabilan jumlah penduduk, karena berhasil menekan lonjakan angka kelahiran bayi setelah masa Perang Dunia II, yaitu setelah periode baby boom pertama, tetapi mengakibatkan peningkatan yang signifikan terhadap praktek aborsi. Dampak negatif dari kebijakan legalitas aborsi terhadap sumber daya manusia serta tenaga kerja negara Jepang, yaitu semakin berkurang masyarakat Jepang usia produktif akibat pelegalan aborsi dan penurunan angka kelahiran. Sedangkan sisi positifnya yaitu masyarakat usia produktif yang ada akan semakin giat bekerja karena mereka lebih memikirkan karir daripada memiliki keluarga, namun hal ini tidak seiring dengan penghasilan mereka serta karena masyarakat lanjut usia yang makin banyak juga mengakibatkan tanggungan biaya sosial usia produktif pun meningkat.