Neonatus merupakan bayi baru lahir yang berusia 0 hari-28 hari. Periode bayi segera setelah lahir merupakan periode kritis, dikarenakan bayi harus beradaptasi terhadap lingkungan diluar kandungan. Asuhan keperawatan yang diberikan pada neonatus berfokus pada fasilitas pencapaian pertumbuhan dan perkembangan dengan energi yang dimiliki. Keseimbangan antara aktivitas dan energi dapat memberikan rasa nyaman pada bayi. Aplikasi Teori Konservasi Levine dapat dijadikan pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan diharapakan bayi dapat mencapai keutuhan yang holistik. Hal ini yang menjadi dasar untuk menerapkan Teori Konservasi Levine untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada neonatus.
Buku ini menjelaskan konsep keperawatan pada neonatus yang mengalami masalah nyeri menggunakan pendekatan Teori Konservasi Levine. Gambaran masalah keperawatan pada neonatus disajikan pada Bab III. Prosedur tindakan menyakitkan dan terus berulang yang terjadi pada awal kehidupan dapat merusak perkembangan sistem saraf pusat secara permanen. Manajemen nyeri yang tidak memadai dan distres yang terjadi selama prosedur invasif pada bayi secara permanen dapat menurunkan toleransi nyeri, dikarenakan belum sempurnanya sistem saraf perifer dan pusat.
Pengendalian nyeri pada neonatus sangat diperlukan agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Langkah pertama adalah meminimalkan prosedural yang menimbulkan efek nyeri. Manajemen nyeri harus dilakukan dengan tepat dan perlu memperhatikan status perilaku bayi. Intervensi non farmakologis merupakan intervensi yang aman, non invasif, tidak mahal, dan dapat dilakukan perawat secara mandiri.