Ekosufisme di dalam Tafsir Indonesia Kontemporer
Июль 7, 2023
Ahmad Ridla Syahida

Metrics

  • Eye Icon 7 views
  • Download Icon 0 downloads
Metrics Icon 7 views  //  0 downloads
Ekosufisme di dalam Tafsir Indonesia Kontemporer Image
Abstract

Ekosufisme dalam pandangan para mufasir Indonesia kontemporer dapat difahami sebagai kesadaran spiritual yang diperoleh dengan cara memaknai interaksi antar sistem wujûd, menjadikan alam sebagai sarana dzikir, sumber pengetahuan dan kearifan, juga sebagai sarana taqarrub kepada Allah Swt, sehingga terlahir kesadaran akan pentingnya menjalin harmonisasi dengan alam, sebagai upaya penyembuhan lingkungan (eco-healing).
Dari pemahaman tersebut temuan penulis terkait ekosufisme di dalam tafsir Indonesia kontemporer adalah bahwa religiositas alam raya yang diungkapkan melalui term-term ekosufisme difahami sebagai bentuk ketundukan alam raya terhadap sistem yang telah Allah Swt tetapkan. Keserasian, keharmonisan dan kecermatan alam raya menjadi petunjuk akan Kekuasaan dan Keesaan Sang Pencipta. Walaupun menurut mereka, berbagai aktifitas alam raya seperti tasbîh, sujûd, shalat, dimaknai berbeda, sebagian memahaminya secara majâzi dan sebagian lagi memahaminya secara hakiki. Namun semuanya sepakat bahwa penghambaan alam raya yang diungkapkan melalui aktifitas alam raya tersebut menjadi bukti bahwa alam raya pun memiliki dimensi jiwa dan spiritual seperti halnya manusia.
Buku ini juga mengungkap bahwa khazanah sufi yang kental akan nilai spiritual dapat menjadi solusi atas berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi. Salah satunya yaitu konsep al-insân al-kamîl yang merupakan madzhâr tajalli asmâ dan sifat-sifat Tuhan, yang bertugas sebagai pengawet dan pemelihara keberlangsungan alam. Keajaiban alam raya tidak akan dapat memberikan ‘ibrah, kecuali bagi orang-orang yang dapat mengoptimalkan akal dan qalbu-nya dengan tafakkur dan tadzakkur. Tasawuf yang intisarinya merupakan akhlâk, tidak hanya berupaya menjalin hubungan dengan Tuhan semata, tetapi juga menebar cinta dan kasih sayang dengan alam raya, sehingga dengannya terjalin ikatan kuat berupa ukhuwwah makhlûqiyyah. Dan ketika seorang sâlik berada pada puncak kesadaran spiritualnya maka ia akan berada pada maqâm syuhûd; yaitu dimana ia akan memandang apapun yang ada di hadapannya, tiada lain itu semua merupakan tajalli dari-Nya.

Full text
Show more arrow
 
More from this repository
Ilmu Keperawatan Komunitas dan Keluarga
Ilmu Keperawatan Komunitas dan Keluarga Image
Pembelajaran Akidah
Pembelajaran Akidah Image
🧐  Browse all from this repository

Metrics

  • Eye Icon 7 views
  • Download Icon 0 downloads
Metrics Icon 7 views  //  0 downloads