Ikan terubuk memiliki harga jual yang cukup besar dan mahal, harga ikan terubuk mencapai kisaran Rp 250.000-400.000/kg, sedangkan untuk harga telurnya bisa mencapai Rp. 3.000.000-3.500.000 per kg (Rumondang, 2018). Tingginya harga ikan terubuk sehingga penangkapan berlebihan terjadi di perairan pesisir Kabupaten Labuhanbatu, dan menyebabkan ikan ini sudah sulit untuk didapatkan. Upaya mengantisipasi penurunan populasi yang menyebabkan punahnya ikan terubuk dari perairan Labuhanbatu yaitu dengan menetapkan status perlindungan terbatas ikan terubuk berdasarkan keputusan menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: 43/KEPMEN KP/2016. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji penyebab penurunan populasi ikan terubuk di perairan Provinsi Sumatera Utara. Langkanya ikan terubuk saat ini disebabkan oleh pemanfaatan sumberdaya terubuk yang berlebihan oleh masyarakat, dan kebiasaan para nelayan yang menangkap ikan terubuk dalam keadaan bertelur. Penurunan kualitas air dan degradasi kawasan mangrove yang menjadi tempat berkembang biak terubuk dan belum adanya kelembagaan untuk pengelolaan ikan terubuk.