Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). TPB/SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penunjang tercapainya tujuan tersebut dengan memanfaatkan perkembangan pesat teknologi yang dapat memudahkan manusia dalam meningkatkan kualitas dan wawasannya. Bahkan, tidak cukup hanya berkualitas dan berwawasan luas dalam bidang ilmu pengetahuan saja. Diri kita juga harus dilengkapi dengan akhlak mulia dan mencintai bangsa, sehingga mampu mengendalikan diri dari pengaruh budaya yang serba terbuka untuk kita menentukan pilihan. Kebijakan pasar bebas, bedampak terhadap kemajuan yang sangat pesat pada segala bidang. Terutama ilmu pengetahuan dan teknologi, era pasar bebas memberikan peluang jalan yang selebar-lebarnya untuk berkembang sesuai keinginan dan kebutuhan dalam kehidupan umat manusia. Tata kelola kehidupan manusia dimanjakan dengan kehadiran ragam teknologi.
Kemajuan ini pun dapat di manfaatkan sebagi sumber daya yang dapat memudahkan menetapkan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Salah satunya pemberdayaan yang dilakukan pada suatu daerah untuk meningkatkan taraf hidup di daerahnya lebih baik lagi. Pemberdayaan ini sebagai upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi serta memberikan kontribusi bagi lingkungan.
Sesuai dengan 17 komtmen TPB/SDGs ini dapat mewujudkan masyarakat yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik mengenai kesehatan baik itu untuk dirinya sendiri aupun untuk keluarganya. Terlebih dengan adanya fenomena global terkait kehamilan remaja, para remaja di pandang belum memiliki kesiapan pengetahuan fisik dan mental mengenai kehamilan. Perlnya pendampingan sejak remaja agar generasi generasi penerusnnya memiliki gizi dan kesehatan yang sesuai. Membangun sistem kesehatan nasional mencakup upaya untuk meningkatkan kesehatan perorangan dan masyarakat dengan penguatan setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka meningkatkan dan mencegah penyakit yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.
Bagi para orang dewasa yang mempersiapkan pernikahannya dengan matang. Persiapan pranikah sangat penting dalam pencegahan stunting pada anak. Untuk itu, Kedua mempelai perlu berpartisipasi dalam konseling atau kelas pranikah sebagai bagian dari upaya untuk memastikan bahwa keduanya cukup berkembang secara emosional dan intelektual untuk menjalani kehidupan pernikahan yang sukses. Terdapat beberapa orang dewasa yang mengeyampingkan pengetahuan atau wawasan persiapan pranikah, padahal aspek ini sangat penting selain pencegahan stunting para calon pengantin mengetahui apa apa yang harus di persiapkan menuju pernikahan selain persiapan keuangan, fisik dan mental pun harus di persiapkan untuk membina keluarga yang harmonis.