Dalam dunia industri, hampir sebagian besar sektor industri memerlukan garam sebagai bahan campuran ataupun bahan penolong dalam proses produksi. Pulau Madura dikenal sebagai salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia. Pulau Madura yang terdiri dari 4 Kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep yang mana keempatnya sama-sama melakukan kegiatan produksi garam. Pulau Madura memiliki musim kemarau yang cukup panjang berkisar antara 4 sampai 5 bulan dengan suhu rata-rata 26,9º Celcius. Adapun dalam memproduksi garam, orang Madura menggunakan cara mereka sendiri atau yang biasa dikenal dengan ‘Madurese’. Kegiatan memproduksi garam yang dilakukan oleh mayoritas petani di Madura masih sangat tradisional dan secara dominan masih dipengaruhi oleh faktor sumber daya alam.
Buku ini dihadirkan sebagai bahan referensi bagi praktisi, akademisi, mahasiswa dan juga siapa saja yang ingin mendalami lebih jauh. Terbitnya buku ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para pembaca mengenai Pengembangan Industrialisasi Garam.