Keterampilan berbahasa biasanya dikenal dengan keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan tersebut dilatih sejak siswa memasuki sekolah dasar. Namun di Kurikulum Merdeka, Pemerintah menambahkan keterampilan baru sebagai bagian dari keterampilan berbahasa yakni keterampilan memirsa. Buku ini menjelaskan tentang ragam keterampilan berbahasa beserta urgensi keterampilannya di dalam pembelajaran serta di lingkungan. Melalui buku ini, diharapkan dapat memberi manfaat serta pengetahuan baru mengenai keterampilan berbahasa. Adapun keterampilan yang pertama dijelaskan yakni keterampilan menyimak sebagai keterampilan awal yang diterima setiap individu sejak lahir. Kemudian ada keterampilan berbicara merupakan keterampilan kedua yang ditunjukkan oleh individu. Hubungan antara keterampilan menyimak dan berbicara sangatlah erat. Tanpa menyimak, seseorang mungkin tidak bisa berbicara begitu pula sebaliknya tanpa berbicara maka keterampilan menyimak seseorang tidak bisa dimaksimalkan. Selanjutnya keterampilan membaca dan menulis mulai dikenalkan sejak anak masuk ke sekolah dasar. Keterampilan membaca dan menulis memiliki relasi yang kuat, biasanya anak yang mampu membaca akan mampu mengikuti aktivitas menulis. Keterampilan membaca penting bagi anak sebagai modal bagi mereka dalam menulis. Sementara itu, keterampilan memirsa digunakan untuk menghadapi tantangan di era digital yang semakin rumit karena permasalahan saat ini lebih banyak disebabkan oleh minimnya keterampilan memirsa seseorang. Oleh sebab itu, keterampilan berbahasa perlu dipelajari dan dikuasai sebagai upaya peningkatan keterampilan di era digital.