Anak-anak lebih rentan menderita diare dibanding usia dewasa, hal ini disebabkan oleh faktor daya tahan tubuh anak-anak yang masih rendah. Risiko kekurangan cairan tubuh anak yang besar dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri secara bebas atau mandiri. Sehingga tak jarang anak yang menderita diare akut dapat mengalami dehidrasi berat jika tidak ditangani dengan tepat.
Pemberian obat anti diare pada anak memiliki dampak menghambat gerakan peristaltic usus sehingga kotoran yang seharusnya dikeluarkan akan dihabat keluar, antidiare juga dapat menyebabkan komplikasi seperti prolapses pada usus.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi diare dengan mengkonsumsi bahan-bahan nonfarmakologis seperti mengkonsumsi lebih banyak air putih, rebusan air daun jambu biji, yoghurt atau keju, jahe, dan sup wortel. Selain itu, tanaman obat yang dapat digunakan adalah Musa Paradisiaca (Pisang Kepok).

Buah ini digunakan secara tradisional untuk mengatasi diare, disentri, lesi, DM, uremia dan hipertensi. Musa Paradisiaca (pisang kepok) mengandung berbagai macam nutrien yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Pisang juga mengandung berbagai macam vitamin seperti vitamin A , B , C , D , E. Kandungan pektin yang terdapat pada pisang mempunyai fungsi untuk menormalkan pergerakan usus. Selain itu pisang kepok hijau juga mengandung pektin yaitu serat larut dalam air yang membantu memadatkan feses sehinga mampu mengurangi frekuensi buang air besar ketika diare.