Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi fisik, sosial, dan mental yang dapat mengatasi stress sehingga memungkinkan individu untuk hidup produktif dan melakukan interaksi sosial yang sehat (WHO, 2015). Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan pengakuan peran penting kesehatan mental dalam mencapai tujuan pembangunan global. Namun pada kenyataanya walau terjadi peningkatan pengakuan tetapi kondisi kesehatan mental yang buruk juga ikut meningkat sebanyak 13% dikarenakan perubahan demografis (WHO, 2019).
Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan jiwa adalah melaksanakan asuhan keperawatan secara individu dan memberikan pelayanan terhadap keluarga dan komunitas. Perawat melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif dalam penguraian yaitu melakukan pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, melakukan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga, mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga, mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan jiwa.
Peran perawat dalam mengatasi masalah pasien dengan harga diri rendah adalah mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien, membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu klien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih dan melatih kemampuan yang dipilih klien serta membantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih (Ramadhani, Rahmawati, dan Apriliyani, 2021).
Perawat juga perlu meningkatkan potensi yang dimiliki klien. Ada bermacam-macam terapi modalitas dalam keperawatan jiwa seperti terapi individu, terapi keluarga, terapi kognitif, terapi bermain,terapi lingkungan, dan terapi aktivitas kelompok (Sitorus et.al, 2019). Thought Stopping adalah teknik psikoterapi perilaku kognitif yang ditujukan untuk mengubah pikiran klien. Terapi Thought Stopping adalah teknik menyembuhkan pemikiran negatif yang merusak diri dengan mengatakan “STOP” dan mengganti menjadi pikiran positif (Sulastri et.al., 2020: Ambo et.al., 2023). Thought stopping merupakan terapi modalitas untuk mengurangi perasaan negatif, kekhawatiran berlebihan, dan pikiran- pikiran yang buruk (Maryatun, 2021).