Sektor pariwisata adalah industri yang berkembang pesat dan dapat menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Pertumbuhannya dapat divisualisasikan sebagai pedang bermata dua karena pariwisata melibatkan penyerapan energi premium, dan kontribusi besar terhadap timbulnya sampah dan gas emisi melalui berbagai fungsi dan operasinya. Pada sisi yang lain, pariwisata menjadi sumber penting pertumbuhan ekonomi dan basis budaya yang memperkaya bagi masyarakat. Di samping itu selama bertahun-tahun, penulisan tentang keberlanjutan pariwisata telah meningkat pesat karena kontribusi utama pariwisata terhadap pembangunan ekonomi. Tulisan ini menunjukkan bahwa pengelola tempat pariwisata hendaknya lebih memperhatikan aspek kebersihan tempat pariwisata dengan cara memastikan ketersediaan tempat sampah organik dan anorganik, perlu ada larangan dan sanksi yang tegas bagi pelaku perusakan fasilitas umum di tempat wisata termasuk wisatawan yang ketahuan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Pemerintah juga perlu mendorong keberlangsungan objek wisata skala kabupaten dalam rangka pemberdayaan ekonomi di sekitar wisata pelatihan pengelolaan bisnis pariwisata terkait bagaimana memunculkan kreatifitas pengelolaan objek wisata ( keamanan, services excelent dll). Selain itu, Pemerintah perlu mendorong gaya hidup hijau melalui regulasi yang tegas demi keberlangsungan lingkungan. Dan yang paling utama adalah Wisatawan hendaknya memiliki perilaku hijau baik di lingkungan tempat tinggal maupun saat di tempat wisata.