Komunikasi Politik dan Simbol
March 16, 2024
Edison Hutapea

Metrics

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 downloads
Metrics Icon 0 views  //  0 downloads
Komunikasi Politik dan Simbol Image
Abstract

Studi komunikasi politik yang terorganisasir bisa dikatakan dimulai dari analisa teknik propaganda yang disusun Harold D. Lasswell (1927). Laswell hingga kini dikenal sebagai bapak perintis ilmu komunikasi. Studi Laswell tentang propaganda politik (Propaganda Technique in the World War, 1927) itu kemudian dipublikasi oleh The American Political Science Review. Hasil riset Laswell mengelaborasi secara sistematis bagaimana ‘efek’ dan ‘pengaruh’ komunikasi massa. Menurutnya, sebuah tindak komunikasi bisa dianalisa dengan pertanyaan ‘siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat (efek) apa.’
Walter Lippmann juga telah merintis tentang pembentukan opini publik (Public Opinion, 1922). Studi lain yang terkait dengan topik komunikasi politik juga dulakukan oleh Hedley Cantril dan Gordon Allport yang mengkaji tentang fenomena ‘persuasi’ dalam karya mereka The Psycology of Radio, 1935). Studi-studi awal komunikasi politik yang dilakukan oleh para ahli tersebut bisa dikatakan dipengaruhi secara kuat oleh perspektif psikologi sosial.
Istilah komunikasi politik mulai banyak disebut-sebut setelah Gabriel Almond menerbitkan tulisannya yang berjudul The Politics of the Development Areas (1960). Almond berpendapat bahwa komunikasi politika dalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam dalam setiap sistem politik. Berbeda dengan ilmuwan politik yang lebih membahas komunikasi politik berkenaan dengan sistem politiknya (yaitu proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan otoritatif), maka ilmuwan komunikasi lebih membahas komunikasi politik dasi aspek komunikasinya. Kajian komunikasi politik juga mendapat banyak pengaruh dari hasil studi para ilmuwan politik abad ke-20 yang mulai melihat politik sebagai kompetisi (persaingan) kelompok untuk mendapat sumber-sumber yang langka yang diperkenalkan oleh Arthur Bentley (1908). Melalui pengamatannya yang teliti terhadap realitas politik Chicago, Bentley menyimpulkan bahwa esensi dari politik adalah aksi dari kelompok-kelompok. Bentley mendefinisikan kelompok-kelompok berdasar kepentingan-kepentingan mereka.

Full text
Show more arrow
 
More from this repository
Koperasi Syariah Nelayan
Koperasi Syariah Nelayan Image
Produk dan Merek (Suatu Pengantar)
Produk dan Merek (Suatu Pengantar) Image
Inovasi Bio Fertilizer : Mengubah Akar Bambu Menjadi Agen Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PQPR)
Inovasi Bio Fertilizer : Mengubah Akar Bambu Menjadi Agen Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PQPR) Image
🧐  Browse all from this repository

Metrics

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 downloads
Metrics Icon 0 views  //  0 downloads