Buku ini mencoba membahas bagaimana implementasi kebijakan IDI Bali dalam meningkatkan capaian (IDI) Bali yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan melakukan identifikasi serta menganalisis faktor- faktor yang menyebabkan penurunan IDI Bali dalam tahun 2019-2021 menggunakan pendekatan teori implementasi kebijakan Edward III (implementation problem approach) sebagai model implementasi kebijakan berspektif Top down. Terdapat 4 variabel yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) sikap/ disposisi dan (4) struktur birokrasi.
Variabel Komunikasi yang dilakukan baik oleh Ditjend Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia di level nasional dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali sebagai perangkat daerah leading belum optimal.
Variabel Sumber Daya diketahui bahwa dukungan sumber daya untuk implementasi kebijakan IDI Bali belum optimal baik sumber daya manusia, sumber daya anggaran, dan sumber daya peralatan yang dialokasikan kepada Badan Kesbangpol Provinsi Bali sebagai leading kebijakan IDI dan Kelompok Kerja IDI Bali sebagai motor penggerak implementasi kebijakan IDI Bali
Variabel Sikap/ Disposisi bahwa sikap/disposisi para pemangku kebijakan implementasi kebijakan IDI belum berkontribusi maksimal dalam mendukung implementasi kebijakan IDI Bali.
Variabel Struktur Birokrasi bahwa struktur birokrasi belum berperan optimal memberikan dukungan dalam implementasi kebijakan IDI Bali