Stroke non hemoragik adalah gangguan peredaran darah ke otak yang dapat menimbulkan kerusakan pusat gerakan motorik di lobus frontalis sehingga akan mengalami gangguan mobilisasi yang dapat menyebabkan konstipasi. Konstipasi sering dialami oleh pasien yang menjalani rawat inap. Lemahnya bagian tubuh pada pasien stroke akan menyebabkan pasien immobilisasi sehingga terjadi komplikasi seperti dekubitus, atrofi otot dan salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah konstipasi. Pasien mengalami penurunan aktivitas yang akan mengakibatkan penurunan fungsi otot abdominal, penurunan peristaltik usus yang akan mengakibatkan pasien mengalami penurunan defekasi atau BAB atau yang disebut dengan konstipasi
Pemberian abdominal massage pada pasien stroke akan memberikan pengaruh pada sistem pencernaan. Salah satu terapi komplementer untuk mengatasi konstipasi adalah pemberian abdominal massage, dimana tindakan ini akan menstimuli sistem saraf parasimpatis meningkatkan motilitas usus, meningkatkan sekresi pencernaan dan melemaskan sfingter di saluran gastrointestinal sehingga konsistensi feses menjadi lunak dan mudah dikeluarkan . Dalam terapi ini dapat merangsang pristaltik usus serta memperkuat otot-otot abdomen yang akan membantu sistem pencernaan dimana hal ini dapat menjadi jalan yang baik untuk memberikan intervensi perawatan pada pasien stroke untuk mengatasi masalah defekasi khususnya konstipasi
Manfaat abdominal massage dalam mengatasi masalah defekasi pada pasien stroke berdampak lebih baik daripada tidak diberikan abdominal masage. Hal ini penting diketahui oleh tenaga kesehatan termasuk perawat dalam perawatan pasien stroke.