Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk pada hampir seluruh sendi kehidupan berbangsa. Dampak korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan dan tatanan bermasyarakat di negeri ini. Dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai jenis dan tingkatannya tetap saja banyak terjadi, seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Jika kondisi seperti ini tetap dibiarkan berlangsung, maka sama halnya kita sedang menunggu bangsa ini akan berada pada titik terendahnya.

Sebagai upaya untuk memberikan suplemen pengetahuan bagi mahasiswa, maka penulis menganggap keberadaan Buku Ajar Pendidikan Anti Korupsi Panduan di Perguruan Tinggi menjadi bagian dari cara memberi khasanah keilmuan tentang seluk beluk korupsi dan pencegahannya serta upaya-upaya yang harus dimiliki agar terhindar dari perilaku korupsi. Didalam buku yang tersaji dihadapan pembaca, membagi materi menjadi 9 (Sembilan) Bab diantaranya Bab. 1 Pendahuluan; Bab. 2 Pendidikan Anti Korupsi; Bab. 3 Korupsi dan Prinsip-Prinsip Anti Korupsi; Bab. 4 Bebrbagai Bentuk dan Jenis Korupsi; Bab. 5 Faktor-Faktor Penyebab Korupsi; Bab. 6 Dampak Masif kaorupsi Terhadap Eksistensi Negara; Bab. 7 Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia; Bab. 8 Peranan Lembaga Anti Korupsi Dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia; Bab. 9 Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Character Buiding Mahasiswa. Pada pembahasan di salah satu Bab di buku ini, penulis mengulas salah satu filosofi budaya Buton yang patut untuk dipraktekkan dalam kehidupan yakni budaya ‘malu’ untuk melakukan sesuatu perbuatan melanggar norma hukum dan agama.
Akhirnya semoga kehadiran buku ini, dapat memberikan tambahan wawasan khususnya mengenai korupsi.