Sahabat difabel adalah sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam komunitas yang peduli merasakan betapa membantu difabel dalam berbagai aspek yang kehidupan akan memberikan dan peluang bagi dirinya untuk mencapai kemuliaan hidup. Difabel sebagai kelompok masyarakat yang rentan dalam berbagai aspek kehidupan perlu dibangun suatu perspektif yang sama dalam berinteraksi berkomunikasi dan bergaul di dalam kehidupan sosial masyarakat yang adil setara yang menghargai perbedaan memuliakan, memenuhi hak-haknya dan melindungi hak-hak privasinya. Masih adanya stigma dan diskriminasi dalam masyarakat terhadap eksistensi penyandang disabilitas menjadi keprihatinan, dorongan jiwa sahabat difabel untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya kehidupan yang inklusif dalam masyarakat, sehingga peran sahabat difabel yang mendampingi difabel dalam berbagai aspek kehidupan menjadi kebaikan yang terus dilestarikan dan dikembangkan bukan dalam tujuan untuk melemahkan atau menjadi tidak Mandiri, namun justru adalah memuliakan dan menghormati, memenuhi dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas agar bisa terus berkembang terus maju, terwujud di dalam kehidupan sosial sebagaimana mandate secara konstitusional dalam undang-undang Dasar 1945 maupun turunan-turunannya dalam regulasi-regulasi yang terkait dalam perlindungan pemenuhan dan hak-hak penyandang disabilitas UU Nomor 8 Tahun 2016.
Advokasi menjadi salah satu cara agar hak-hak penyandang disabilitas itu bisa tertransformasikan kepada para pemangku kepentingan di dalam masyarakat sehingga mereka membuka kesadaran merubah paradigmanya yang dulunya charity, tidak berbasis pada keadilan saat ini mempunyai perspektif dan berupaya pula untuk mengimplementasikan hak-hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan sosial. Maka dengan advokasi yang strategis baik itu secara paradigmatis maupun secara implementatif akan menjadi menjadi pintu bagi kebaikan yang dilakukan oleh sahabat difabel terhadap saudaranya yang penyandang disabilitas. Kesuksesan sahabat difabel dalam memberikan advokasi maupun di dalam studi menjadi bukti bahwa kehadiran mereka bukan hambatan, namun justru menjadi suatu pintu bagi dirinya untuk memperkaya kekayaan batin sekaligus pengalaman secara leadership dalam organisasi maupun dalam advokasi terhadap hak-hak penyandang disabilitas.