Salah satu program kegiatan akademik dalam perguruan tinggi bagi mahasiswa adalah kegiatan kewirausahaan. Kegiatan ini sudah tentu selain melibatkan dosen juga melibatkan mahasiswa. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk atau perwujudan rasa peduli insan kampus terhadap segala bentuk permasalahan usaha mikro maupun usaha keluarga yang semakin tumbuh pesat dan sekaligus mendukung Kurikulum MBKM. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha mikro atau usaha rumahan adalah keterbatasan sumber permodalan untuk pengembangan usaha mereka, mengatasi kelangkaan sumber bahan baku atau bahan baku alternatif, efisiensi dalam pengelolaan kegiatan usaha, keterbatasan informasi dan inovasi produk dan layanan serta tata kelola manajemen yang baik. Disisi lain masih adanya kendala atau keterbatasan kemampuan dalam mengelola pengembangan produk dalam bentuk desain kemasan produk, proses labelisasi pada kemasan, bidang sertifikasi produk seperti sertifikasi P-IRT, sertifikasi BPOM, dan sertifikasi Halal-MUI, yang kesemuanya satu sama lain saling berintegrasi. Kegiatan pengembangan usaha mikro atau usaha rumahan perlu mendapatkan informasi dan pelatihan mengenai penerapan teknologi yang terkait dengan aspek kegiatan usaha tersebut. Oleh karenanya karena masih banyak terdapat keterbatasan tersebut mengakibatkan hambatan bagi pemilik usaha ketika mereka ingin mengembangkan usaha dan produk menuju ke tahap yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing mereka. Salah satu model pembelajaran bagi pelaku usaha mikro atau usaha rumahan dan pembelajaran bagi mahasiswa adalah mengenal, mengetahui dan memahami sekaligus berani menerapkan proses melalui pelatihan bagi pelaku mereka. Tujuan akhir adalah menciptakan sinergi dan interaksi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dalam jangka panjang dengan bentuk yang saling menguntungkan kedua belah pihak melalui program penerapan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Mahasiswa mendapatkan pembelajaran secara psikomotorik tentang dunia usaha beserta segala bentuk permasalahan dengan solusinya. Model pembelajaran ini hanya dapat diterapkan melalui kegiatan kewirausahaan yang berkesinambungan.