Pemilihan judul ini mempertimbangkan sejumlah hal yaitu, pertama memperhatikan urgensi kebutuhan pusat ibukota negara sebagai konsekuensi relokasi. Kedua, memperhatikan berbagai faktor yang dimiliki wilayah yang dianggap layak maupun tidak menjadi pusat ibukota pemerintahan. Ketiga, pemilihan lokus kajian di sejumlah wilayah berkaitan dengan isu alternatif pusat ibukota pemerintahan yang direncanakan sejak Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno. Disisi lain pemilihan lokus kajian awal terhadap sejumlah wilayah merupakan pengembangan dari buah pikiran yang dipublikasikan Tim Visi 2033. Pemikiran tersebut menitikberatkan pada Provinsi Kalimantan Selatan sebagai alternatif pusat ibukota pemerintahan. Kajian ini bukanlah dalam maksud mendebatkan letak pusat ibukota pemerintahan, namun kajian ini ingin memperlihatkan berbagai alternatif pusat ibukota pemerintahan. Dengan berbagai pilihan alternatif itu kita dapat membandingkan dalam penentuan pusat ibukota pemerintahan. Tulisan ini sekalipun berpaut 10 tahun lalu, dengan data lampau, terbatas bahkan terlambat, setidaknya dapat memberikan alternatif pembanding dalam memahami upaya pemerintah merelokasi Ibukota Negara.
Buku dengan judul “Relokasi Ibukota Negara (Studi Alternatif)” ini semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.